Penajurnalis Maros, – Digelar selama dua hari, 19-20 November 2023, Festival Aqsara Lontaraq (Falaq) ke-4 tahun 2023 di Gedung Serbaguna Kabupaten Maros berakhir hari ini, Senin (20/11/23).

Pelaksanaan Falaq berjalan sukses walaupun tak semeriah tahun-tahun sebelumnya yang dihadiri peserta dari berbagai negara. Falaq kali terbilang sederhana, pembukannya juga tak dihadiri Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Pj Gubernur hanya diwakili Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Muhammad Arafah.

Ketidakhadiran Pj Gubernur ini pun direspon dengan nada sedikit kecewa yang disertai pesan menohok dari panitia pelaksana sekaligus penggagas Falaq, Upi Asmaradhana dalam sambutannya.

“Pak Kadis Pariwisata, tolong titip ke pak Gubernur, ini acara kita tunda gara-gara pak gubernur minta kegiatan diundur karena bertepatan dengan acara lainnya. Yang ingin saya sampaikan, poinnya sebenarnya di sini kita ingin menjadikan Sulsel sebagai cikal bakal lahirnya tokoh-tokoh berkarisma. Apalagi kita tahu hampir satu tahun kita kehilangan pemimpin berkarakter budaya bugis Makassar,” kata Upi dalam sambutannya.

Selain itu, Upi juga meminta kepada Kadis Kebidayaan dan Pariwisata untuk menyampaikan ke Pj Gubernur agar mengawal Perda Literasi Aksara Lontaraq dengan  baik.

“Saya titip ke pak Kadis Pariwisata, tolong sampaikan sama pak Pj Gubernur bahwa teman-teman budayawan dan seniman berharap perda ini dikawal dengan baik, tak usah kawal panitianya dan pak Bupatinya, kawal saja perdanya dengan baik, insyaallah kita akan menyelamatkan generasi kita dari praktek-praktek yang justru mendiskorsing dan lunturnya nilai-nilai kebudayaan di Sulsel,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Upi memberikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros karena telah menyatakan komitmennya sebagai daerah pertama di Sulsel yang menerapkan Perda Literasi Aqsara Lontaraq, Bahasa dan Sastra Daerah.

“Apresiasi buat Pemkab Maros yang memulai sebuah sejarah dimana menyatakan dirinya sebagai daerah pertama di Sulsel yang akan menerapkan Perda Literasi Aksara Lontaraq. Apalagi di Maros ini sudah ada papan bicara yang menggunakan aksara lontaraq.

Sementara Bupati Maros sendiri mengaku siap mendorong penerapan perda ini di wilayahnya dan akan menjadikan Maros sebagai daerah percontohan bagi kabupaten lainnya di Sulsel.

“Kami akan terus mendorong, termasuk bagaimana aksara lontaraq ini kembali dimasukkan dalam kurikulum dan menjadi pembelajaran di sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Bupati Maros Chaidir Syam, Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari dan unsur Pimpinan Forkopimda Maros.

Berbagai item kegiatan turut tampilkan dalam kegiatan ini, seperti pameran, berbagai jenis lomba hingga pertunjukan gendang dan kecapi. (Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *